1. Tambang Grasberg (Freeport) di Indonesia
Sebagian
besar para ahli menganggap Freeport-McMoRan Copper & Gold sebagai
tambang terbesar di dunia. Tak hanya itu, tambang tembaganya pun menjadi
nomor satu di dunia. Grasberg berlokasi di Papua, Indonesia.
Operasi
open-pit di pertambangna tersebut dimulai pada 1990 dan perusahaan
berharap operasinya dapat berlanjut hingga 2016. Hal tersebut karena
pada akhir tahun lalu, lahan open-pit Garsberg baru saja mengalami
pembenahan dan cadangan emas diatasnya diperkirakan mencapai 6,5 juta
ounce.
Tambang tersebut ditargetkan menghasilkan 1,25 juta ounce
emas tahun ini. Namun kemunduran produksi belakangan ini hanya mampu
membuat Freeport menghasilkan 80% emas dari total estimasi. Tambang
tersebut sempat ambruk pada 14 Mei 2013. Kecelakaan itu memaksa Freeport
menghentikan operasinya dan produksinya masih belum dilanjutkan hingga 9
Juli lalu.
Meski begitu, masih banyak proyek perluasan yang
sedang dikembangkan di wilayah energi mineral Grasberg. Menurut laporan
tahunan perusahaan 2012, proyek tersebut termasuk pengembangan lahan
berskala luas, tambang bawah tanah dengan bijih berkualitas tinggi.
2. Tambang Yanacocha Mine di Peru
Penambangan
emas terbesar kedua dunia ini berlokasi di pegunungan Andes di Peru.
Yanacocha sendiri dikenal sebagai tambang emas terbesar di Amerika
Latin.
Sejak dibuka pada 1993, terdapat tiga lahan tambang aktif.
Sejak pembangunannya, tambang ini telah memproduksi lebih dari 26 juta
ounce emas.
Yanancocha dimiliki dan dioperasikan produsen emas
yang berbasis di Colorado, Newmont Mining. Perusahaan ini memegang
51,35% untuk properti dan sisanya diklaim milik Compania de Minas
Buenaventura.
Pada 2012, Yanacocha tercatat memproduksi 1,3 juta
ounce emas. Terhitung pada 31 Desember 2012, asetnya terdiri dari 3 juta
ounce cadangan emas. Lahan tambang tersebut merupakan perusanahaan
patungan dengan Conga Project Newmont di Peru. Keduanya dikenal sebagai
Minera Yanacocha.
Area tambangnya sempat menerima sejumlah protes
dari penduduk Peru yang menuntut proyek Conga dihentikan. Tuntutan
tersebut menyusul kabar bahwa Newmont akan mengeringkan tiga danau di
kawasan Cajamarca.
3. Tambang Goldstrike di Nevada
Tambang
Goldstrike berlokasi di Carlin Trend di Nevada dan dioperasikan Barrick
Gold. Pertambangan di Goldstrike dimulai pada 1987. Lokasinya terdiri
dari kompilasi tambang lahan terbuka Betze dan tambang bawah tanah
Rodeo.
Pada 2012, tambang ini memproduksi 1,17 juta ounce emas
dengan harga US$ 541 per ounce. Tahun in, Barrick memprediksi bisa
memproduksi sekitar 0,87 juta hingga 0,94 juta ounce emas. Sementara
itu, seperti dikutip dari situs resmi Barrick, sampai akhir tahun 2012,
cadangan emas Goldstrik diketahui mencapai 12,3 juta ounce.
Pada
akhir Juni lalu, perusahaan mengumumkan pihaknya akan melakukan
pemutusan hubungan kerja (downsizaing) pada 55 pekerja di Nevada dan
Utah. Hal tersebut merupakan dampak dari rendahnya harga emas, biaya
operasional yang lebih tinggi dan harga saham yang tak stabil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar